Blog ini membahas artikel-artikel yang menarik.

Minggu, 31 Juli 2022

Ratusan Warga Kabupaten Toli-Toli Gelar Pawai Obor Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H

By on Juli 31, 2022

Warga kabupaten Toli-Toli gelar pawai obor (30/7/2022) - kakatuasikot.blogspot.com

 TOLI-TOLI- Ratusan warga di Kabupaten Toli-Toli, (Sulteng), menggelar pawai obor pada Sabtu (30/7/2022) malam. Pawai obor tersebut digelar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriah.


"Kegiatan tadi adalah pawai obor yang dilaksanakan di Taman Kota Gaukan Muhammad Bantilan oleh warga Kabupaten Toli-Toli dalam rangka memperingati 1 Muharram 1444 Hijriah," kata syam.


Syam mengatakan, terdapat sekitar Ratusan orang yang ikut memeriahkan pawai obor tersebut. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga tampak antusias menyambut Tahun Baru Islam. "Kegiatan ini sebenarnya bagi masyarakat terutama anak-anak bahwa tradisi ini sebenarnya tradisi yang baik," ujarnya.

Menurut Syam, kegiatan pawai obor tersebut masih dipertahankan setiap tahunnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga di Kabupaten Toli-Toli.

"Saya sebagai warga di Kabupaten Toli-Toli bangga karena masih mempertahankan tradisi Islam dalam rangka menyambut tahun baru dan ke depan semoga pawai-pawai seperti ini dapat diikuti oleh keluarga lainnya," pungkasnya.

Pesan saya mudah-mudahan pada generasi penerus anak muda lebih mengenal lagi seni budaya islam khususnya tahun baru Hijriah ini, di tahun baru islam ini adalah tahun umat muslim untuk syiarkan agama islam lebih baik lagi," jelasnya.

Kamis, 28 Juli 2022

Hujan Deras, Sebagian Kacamatan Ogodeide Banjir dan Longsor

By on Juli 28, 2022

Banjir Desa Sage Kacamatan Ogodeide yang membuat hampir semua rumah tergenang Kamis (28/07/2022) 03:00 Wita.

Toli-Toli - Hujan deras yang mengguyur Kacamatan Ogodeide Kamis (28/7/2022) menyebabkan banjir di sejumlah tempat. Di beberapa lokasi juga terjadi longsor.
 
Anisa mengatakan, banjir terjadi di Desa Sage, Kecamatan Ogodeide Kabupaten Toli-Toli karena bersamaan dengan pasang air laut dan air sungai yang meluap jadi banjir. ucapnya

Tadi itu bisa di bilang banjir bandang karena perdana banjir di Desa Sage hampir seluruh Desa tergenang banjir. ucapnya

Banjir juga terjadi di Dusun Dadakan Desa Bilo akibat debit air yang semakin tinggi di kompleks sekolah SMAN 1 Ogodeide.

Sementara longsor dilaporkan terjadi di jalan poros Tambun-Bilo, Dusun Dadakan Desa sage Kacamatan Ogodeide. 

Lokasi longsor jalan poros Tambu-Bilo, Dusun Dadakan Kacamatan Ogodeide Kamis (28/07/22).



Sementara jalan belum bisa di lewati oleh kendaraan roda 4 sedangkan untuk roda 2 masih bisa melintas.

Jadi dihimbau bagi masyarakat Kacamatan Ogodeide yang melintas malam hari agar berhati-hati.

Fadli mengatakan insyaallah besok alat berat milik Dinas PUPR Provinsi Sulawesi tengah sudah ada di Kacamatan Ogodeide untuk membersihkan longsor yang menutupi jalan poros Tambun-Bilo. ucapnya

Terkait banjir dan longsor susulan, warga yang tinggal di lereng gunung dan bantaran sungai diminta waspada. Sebab, hujan diperkirakan masih akan mengguyur Kacamatan Ogodeide.

"Syamsir mengatakan warga Desa Sage serta Dusun Dadakan Desa Bilo bisa melaporkan kejadian bencana ke BPBD melalui pengurus lingkungan RT atau RW atau pemerintah desa dan kelurahan." ucapnya
 

Desa Kapas Kabupaten Toli-Toli diterjang banjir

By on Juli 28, 2022


 Toli-Toli (kakaktuasikot.blogspot.com) - Desa Kapas di Kecamatan Dako Pamean Kabupaten Toli-Toli diterjang banjir pada Rabu setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya air sungai ke jalan sehingga menyebabkan pemukiman warga kebanjiran. 


Sementara salah seorang warga Desa Kapas, Andri mengatakan banjir di Desa Kapas yang terjadi ini akibat hujan deras yang mengguyur lebih dari beberapa jam, Tingginya intensitas hujan membuat debit air sungai setempat meluber hingga memasuki pemukiman warga.


Banjir di Desa Kapas Mengakibatkan berapa warga mengungsi Rabu 28-07-2022.


Desa kapas kalau hujan aga deras pak. Memang di tempat ini sering banjir karena sungai yang aga kecil sampai-sampai air meluap ke jalan dan memang sudah lama tempat ini selalu teredam banjir. Ucapnya


Tercatat sedikitnya 4 unit rumah warga yang terdampak banjir tersebut saat ini pemerintah desa setempat melalui Kepala Dusun Desa Kapas sangat membutuhkan bantuan Pemerintah Kabupaten turun membantu memperbaiki aliran air sungai agar tidak meluap ke jalan raya. Ucapnya


Pemerintah Desa mengimbau warga Desa Kapas tetap waspada dan selalu siap siaga mengantisipasi bencana serupa yang dapat terjadi sewaktu-waktu.


Senin, 25 Juli 2022

Intip Keindahan dan Keunikan Desa Wisata Malangga (Toli-Toli)

By on Juli 25, 2022


 TOLI-TOLI, Kakatuasikot.blogspot.com- Apakah Anda pernah mendengar Desa Wisata Malangga? Desa Wisata Malangga merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang berada di Kab.Toli-Toli, Sulawesi Tengah. 

Desa Wisata Malangga ini masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Desa wisata ini berada di Kacamatan Galang untuk menuju Desa Wisata Malangga ini kurang lebih 60 menit dari pusat Kota Toli-Toli.

Desa Wisata ini dapat dijangkau dengan mengunakan kendaraan roda empat atau pun roda dua. 

Desa Wisata Malangga ini merupakan jantung Destinasi Super Prioritas (DSP) yang sedang gencar dipromosikan nantinya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). 

Keunikan Desa Wisata Malangga

Desa Wisata Malangga menjadi salah satu desa wisata andalan di Toli-Toli karena memilik keunikan tersendiri yaitu atap rumah penduduk di desa ini dapat dibuka dan ditutup.

gunanya adalah agar masyarakat dapat meletakkan hasil bumi di plavon rumah mereka agar cahaya matahari bisa langsung mengeringkan hasil bumi tersebut tanpa harus menjemurnya di halaman rumah mereka.

Tak kalah menarik, wisatawan juga dapat melihat tradisi upacara adat panen dan tradisi sumpit yang masih terjaga dan dilaksanakan setiap tahun di desa ini. 

Daya tarik wisata Desa Malangga semakin lengkap berkat adanya pembuatan gula merah dan minyak kelapa kampung yang diolah oleh warga desa secara tradisional.

Pemerintah setempat juga telah menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk membuat liburan wisatawan semakin nyaman saat singgah di Desa Wisata Malangga. Mulai dari homestay hingga masyarakatnya yang ramah-ramah di sekitar Desa Wisata Malangga. 



Selasa, 19 Juli 2022

Jalan Rusak di Desa Muara Besar, Kacamatan Ogodeide, Kabupaten Toli-Toli, Kembali Dikeluhkan, Warga Menilai Terkesan Luput dari Perhatian Pemerintah

By on Juli 19, 2022


 

Pengguna jalan dan warga desa Muara Besar Kecamatan Ogodeide Kabupaten Toli-Toli kembali mengeluhkan kondisi jalan rusak.

Sejumlah titik kerusakan jalan hampir merata di ruas jalan yang ada di desa muara besar yang menuju desa kamalu.

Dari informasi yang diterima di masyarakat setempat, beberapa tahun yang lalu juga sudah dilakukan pengasapalan namun tidak merata disemua ruas jalan dari desa kamalu ke desa muara besar.

"Di jalan dusun batu gantung desa muara besar atau mulai dari pertigaan ke timur arah kamalu jalannya rusak parah bahkan jika turun hujan jalan yang belubang besar digenangi air," kata Warga setempat Syamsir (23).

Dikatakan Syamsir, hal ini perlu ada perhatian dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Toli-Toli agar kiranya dapat secepatnya memperbaiki jalan yang berlubang sangat Besar ini, demi keselamatan pengendara roda dua atau roda empat yang melintas di jalan desa Muara Besar yang menuju desa Kamalu.

Selain Syamsir, warga setempat Pardi (27) merasa heran dengan perbaikan jalan yang hanya dibeberapa titik saja yang diaspal, padahal hampir merata di jalan dusun batu gantung hingga sampai batas desa Kamalu juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Saya heran kok hanya beberapa meter saja yang tersentuh pengaspalan padahal hampir semua jalan tersebut berlubang dan ketika turun hujan meninggalkan genangan air," ungkapnya.

Pengguna jalan itu, yang juga warga desa Muara Besar mengharapkan, agar secepatnya dilakukan pengaspalan kembali agar merata dan berharap kualitas aspalnya juga baik tidak asal-asalan cepat selesai.

Seorang warga di desa Muara Besar, dandi (23), mengatakan, sudah sepatutnya diperbaiki, mengingat kondisi sejumlah ruas jalan rusak parah dan sangat memprihatinkan, apalagi ada jalan Yang sangat berlobang besar. Tutur nya*

Disebutkan, kerusakan hampir merata mulai dari pertigaan dekat sekolah SDN1 Muara Besar arah menunju desa Kamalu hingga perbatasan antara desa muara besar dengan Desa Kamalu.

"Banyak warga yang mengeluh dengan kondisi jalan seperti ini. Sampai perut saya sendiri meraskan eneg atau mual. Ini jalan akses utama menuju jalan desa Kamalu, jika tak kunjung diperbaiki dikhawatirkan sangat membahayakan bagi pengguna jalan lainnya," kata Syamsir.

Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toli-Toli melalui dinas terkait agar secepatnya ditinjau dan diperbaiki, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dan sebagainya.

Kami mengharapkan Pemda peduli dan segera merampungkan perbaikan jalan yang belum merata itu, karena jalan bagus aktifitas bisa lancar dan membantu jalannya roda perekonomian di desa setempat," pungkasnya.***

Senin, 18 Juli 2022

Jembatan Putus Akibat Banjir, Ratusan Siswa Kebingungan Pergi Sekolah. Minggu 17-Juli 2022 03:30 Wita.

By on Juli 18, 2022

ToliToli - Sekitar seratusan siswa dari Desa Muara Besar , Kecamatan Ogodeide dilanda kebingungan.

Hal ini dikarenakan jembatan yang biasa mereka gunakan menyebrangi Sungai saat akan berangkat dan pulang sekolah, kini sudah tak ada akibat tergerus banjir yang terjadi Minggu 17 Juli 2022 Jam 03:30 Wita.

Ketua BPD Desa Muara Besar, Kecamatan Ogodeide, Amran Ukar, menyebutkan jembatan akses menuju sekolah SMPN 1 Ogodeide yang hilang akibat tergerus banjir karena luapan air Sungai.

Setiap harinya, selain warga yang akan beraktifitas mencari nafkah, jembatan juga selalu digunakan anak-anak sekolah.

Sekitar seratusan anak sekolah SMP dari Desa Muara Besar selalu menggunakan jembatan itu ketika mau berangkat dan pulang sekolah

"Jembatan itu hilang dan kemudian ditemukan berada di dasar sungai akibat tergerus banjir kemarin. Otomatis warga termasuk anak-anak yang mau sekolah tak bisa lagi menggunakannya padahal besok hari pertama mereka masuk sekolah," syam.

Diungkapkannya, dirinya pun sudah banyak menerima keluhan para orang tua siswa yang merasa kebingungan dengan rusaknya jembatan itu. Walaupun ada jalan lain yang bisa digunakan, jaraknya terlalu jauh.

Dikatakan Syamsir, dengan menyebrangi jembatan itu, anak sekolah hanya butuh waktu untuk bisa sampai di sekolah sekitar 3 hingga 5 menit dengan cara berjalan kaki sehingga tak perlu mengeluarkan ongkos.

Sedangkan jika menggunakan jalur lain yang lebih jauh sampai beberapa kali lipat, selain butuh waktu lebih lama.

Hal ini dinilai Syamsir tentu akan sangat memberatkan terutama bagi para orang tua siswa akibat tingginya biaya yang harus dikeluarkan.

Jika satu hari untuk ongkos saja harus mengeluarkan biaya sampai Rp20.000, belum termasuk yang saku, kalau satu bulan berapa biaya yang harus mereka keluarkan hanya untuk ongkos anaknya sekolah, jika melewati jalur lain yang lebih jauh sampai berapa kali lipat dan membutuhkan waktu lebih lama.

"Belum lagi kan ada orang tua yang punya anak sekolah 2-3 orang sehingga biaya yang harus mereka keluarkan pun tentu lebih besar lagi. Kasihan mereka tentu akan sangat kewalahan, bisa-bisa akan banyak anak yang pada akhirnya putus sekolah karena orang tuanya tak mampu membiayai ongkosnya," katanya.

Ia menyebutkan, anak-anak sekolah yang menggunakan jembatan ketika hendak berangkat sekolah itu memang berasal dari Desa Muara dan ada juga dari Desa lain seperti Desa Boli Kecamatan Ogodeide. Namun demikian ia tetap merasa bertanggungjawab mengingat sekolah tempat mereka menuntut ilmu berada di wilayah Desa Muara Besar.

Kondisi seperti ini ternyata mendapatkan perhatian Dari masyarakat luar Desa Muara Besar. Mereka mengaku prihatin dengan ambruknya jembatan yang biasa digunakan para siswa yang hendak berangkat dan pulang sekolah di wilayah Desa Muara Besar Kecamatan Ogodeide.

" Masyarakat Desa Muara Besar akan bantu anak-anak agar besok bisa tetap pergi ke sekolah. mereka tetap bisa menuntut ilmu," ucap warga setempat.

Untuk membantu para siswa agar bisa menyebrangi sungai dan sampai ke sekolah dengan aman.